Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting


(Tema gelap kini tersedia)
    
Aktifkan agar pengalaman membaca menjadi lebih nyaman
    

pohon sala dan kota solo

Pemerintah Kota Surakarta berencana menanam 20 pohon sala (Couroupita guianensis) di beberapa titik untuk menunjukkan keterkaitan kota ini dengan pohon tersebut, selain sebagai upaya menuju Solo Hijau. Ke-20 pohon sala tersebut akan diserahkan oleh Lembaga Setia Bakti Nusantara (LSBN), sebuah LSM yang bergerak di bidang lingkungan hidup kepada Walikota Surakarta, Joko Widodo, Minggu 18 September mendatang. Prosesi penyerahan itu sendiri akan dikemas secara menarik di depan rumah dinas Loji Gandrung bersamaan dengan car free day.

Sala (Couroupita guianensis Aubl., suku Lecythidaceae) adalah tumbuhan berbentuk pohon berukuran besar (dapat mencapai 15 sampai 25m) yang bunganya beraroma khas. Tumbuhan yang berasal dari Amerika Selatan ini dikenal pula sebagai pohon "kanon" karena buahnya yang bulat dan besar-besar. Bunga dan buahnya tumbuh langsung pada batang utama.

Sala adalah pohon yang menurut keyakinan umat Buddha menjadi naungan ketika Siddhartha penyebar agama tersebut, lahir. Di bawah pohon ini pula Sang Buddha beristirahat untuk terakhir kalinya. Karena keyakinan ini, pohon sala banyak ditanam di kompleks peribadatan umat Buddha. Nama "sala" juga dipakai pada dua kota besar di Jawa Tengah: Sala atau Surakarta dan Salatiga.(dari wikipedia indonesia, red)



Sala adalah tumbuhan berbentuk pohon berukuran besar (dapat mencapai 15 sampai 25m) yang bunganya beraroma khas. Tumbuhan yang berasal dari Amerika Selatan ini dikenal pula sebagai pohon "kanon" karena buahnya yang bulat dan besar-besar. Bunga dan buahnya tumbuh langsung pada batang utama. Bunganya yang berwarna oranye cerah sangat indah dan beraroma wangi, sementara buahnya berkhasiat antibiotika.

Menurut Babad Sala karangan RM Sajid, sala adalah pohon yang banyak tumbuh di wilayah ini ketika belum menjadi ibukota kerajaan Surakarta Hadiningrat. Waktu itu ada kebiasaan nama desa terkait dengan pohon atau tanaman khas yang banyak tumbuh di situ, sehingga bisa jadi nama desa Sala karena banyak pohon sala tumbuh di situ. Rencananya, ke-20 pohon sala akan ditanam di beberapa titik strategis di Kota Solo, antara lain halaman balaikota, rumah dinas Wali-Wawali, kampus UNS, empat gerbang masuk kota Solo, Balekambang, TSTJ dan DKP. (dari media center kota surakarta)

KIRIM MASUKAN

Tatak Nurandhari
Tatak Nurandhari tanutech solution/ - Blogger Jalanan belajar menulis artikel pendidikan, ekonomi, keuangan, kesehatan, seni dan seputar teknologi internet, web dan juga pemerhati pendidikan di Indonesia. twitter | github | youtube | rss | blogger | rss
Post a Comment for Tulisan Ini.